• Kode Etik & Kaidah Sulap, Pantangan & Keharusan

    By : M Ister Lie
    Bilamana anda ingin menjadi seorang pesulap yang benar, santun dan etis, maka ketahuilah dengan baik Kode Etik dan Kaidah Sulap dan camkan hal-hal yang mana yang harus dan yang mana yang tidak boleh anda lakukan, seperti tertera di­bawah ini:

      1. Jangan buka rahasia.  
    Proses trik sulap selalu mengandung hal-hal yang berbeda dengan kenyataan yang biasa terjadi. Oleh sebab itu penonton senantiasa ingin tahu rahasianya. Namun, sekali rahasia terbuka, maka nilai misteri dan nilai hiburannya akan hilang.
    Anda akan merugikan rekan sulap lain, yang dengan susah payah telah mengorbankan tenaga, waktu, pikiran dan uang untuk mempelajari trik sulap.
    Pertahankan raha­sianya dan selama itu pula anda akan dianggap memiliki kemampuan yang tidak di­miliki sebarang orang. Suatu kebanggaan tersendiri! Sekali rahasia terbuka mereka bisa menga­takan “O, cuma gitu aja”. Anda kecewa, penonton-pun kecewa. Anda akan dianggap sebagai penipu dalam arti yang sesungguhnya.


     2. Hindari pengulangan trik di hadapan penonton yang sama.
    Kekuatan trik terletak pada misteri serta kejutannya. Kalau prosesnya sudah diketahui lebih dulu, maka ada kemungkinan rahasia akan terdeteksi. Bila anda disu­ruh mengulang suatu trik, hindari dengan cara yang sim­patik dan lanjutkan dengan trik yang lain.
       
    3. Jangan beritahu apa yang akan terjadi.
    Kecuali dalam hal-hal tertentu, janganlah memberitahu lebih dulu apa yang akan terjadi, atau kejutan akan hilang. Lagi pula, bila misalnya gagal dalam suatu trik, kegagalan itu takkan diketahui oleh penonton, dengan demikian anda masih mem-punyai peluang mengadakan manipulasi untuk lolos dari kega­galan tersebut.
       
    4. Berlatihlah sampai fasih.
    Keraguan selama pertunjukan akan menghilangkan kredibilitas anda. Per-mainan yang jelek karena belum fasih memainkan trik bisa pula menyebabkan anda jatuh mental.
    Mulailah dengan mempelajari trik yang anda rasa paling mudah dipelajari, hayati dengan baik, kemudian berlatihlah didepan cermin. Cobakan lebih dulu kepada orang-orang disekeliling anda, baru kepada teman-te­man. Lihat reaksi dan dengarkan komentar mereka. Bila su­dah fasih, baru kepada penonton yang sesung­guhnya.
    Ada slogan dalam bahasa Inggris yang berbunyi “Practice Makes Perfect” (Berlatih Menjadi Sempurna). Hal ini ber­laku umum. Namun, sebagai pesulap slogan itu harus disempurnakan menjadi “Perfect Practice Makes Perfect”. Artinya, hanya melalui latihan yang sempurnalah akan diperoleh hasil yang sempurna pula.
       
    5. Perhatikan cakupan sudut pandang.
    Didepan cermin besar sudut pandang yang anda lihat sama dengan besar sudut pandang yang penonton akan lihat pada jarak yang sama. Pelajari sampai berapa besar batas cakupan kiri dan kanan, atas dan bawah agar penonton tidak bisa melihat apa yang anda tutupi, halangi atau sembunyikan. Sudut pandang yang baik tidak lebih besar dari 100 derajat , yang aman 90 derajat.

    6. Hormatilah sesama pesulap.
    Adalah tidak etis bagi seorang pesulap, baik secara langsung maupun tidak langsung, mengganggu sesama pesulap yang sedang mengadakan pertunjukan.

    7. Beri kredit kepada yang berhak.
    Bila sesuatu trik atau idee anda peroleh dari sumber atau orang lain, sela-yaknya tidak mengakuinya sebagai ciptaan sendiri. Sudah sepatutnya anda menyebut-kan sumbernya dan memberi kredit kepada yang berhak menerimanya.

     8. Jangan menanyakan rahasia sesuatu trik.
    Tahan diri untuk tidak menanyakan rahasia suatu trik yang dimainkan atau dimiliki pesulap lain. Pertanyaan itu akan menempatkan dia dalam posisi yang serba salah – tidak memberitahu sungkan, memberitahu akan merasa rugi bila dia memperolehnya dengan mahal. Yang terbaik adalah berbagi atau tukar menukar yang bisa membawa keuntungan bagi kedua belah fihak.

     9. Jangan memegang alat sulap orang lain tanpa izin pemilik.
    Peralatan sulap umumnya mengandung rahasia, jadi tanpa izin pemilik jangan sekali-kali memegang alat sulap orang lain.

    10.  Hormatilah penonton pembantu.
    Bersikaplah hormat terhadap siapa saja yang membantu anda, tidak terkecuali asisten anda sendiri. Jangan menjadikannya objek banyolan, melainkan sebagai subjek hiburan. Dalam penyajian humor, hindarilah hal-hal yang bisa menyinggung perasaannya.
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Pengunjung