• SEVEN HABIT OF HIGHLY EFFECTIVE MAGICIAN


    Menjadi magician seolah menjadi tren dikalangan masyarakat Indonesia beberapa tahun belakangan ini. “keren aja kalau bisa sulap” ujar Donny, seorang pengunjung Coebuzier Shop di mall Citra Land pada saat sedang berbelanja beberapa alat sulap. Jawaban yang pasti banyak kita dapati juga antara lain, “suka melihat yang aneh-aneh” atau “biar bisa seperti master Deddy” atau bahkan “biar bisa dapet banyak cewek”.
    Tapi apakah lantas dengan bisa melakukan beberapa trik sulap, seseorang bisa menyandang gelar magician atau pesulap? Dalam gelaran hobi atau keterampilan, jawabannya adalah ya. Menurut Wikipedia, magician adalah seni pertunjukan yang menghibur penonton dengan menciptakan efek yang seolah-olah mustahil. Kata kuncinya adalah seni pertunjukan. Pemerintah Indonesia bahkan sudah memasukan seni sulap kedalam salah satu sub-sektor industri kreatif, yang berarti sudah diakui sebagai sebuah seni pertunjukan.
    Ketika sudah berada di tahap lebih lanjut seperti ini, maka seni sulap memiliki tanggung jawab dan keterikatan “lebih” buat penampilnya. Dengan tujuan menghibur penonton, maka seorang magician harus juga memerhatikan hal lain yang akan ikut menonpang pertunjukannya menjadi sebuah karya seni pertunjukan yang utuh. Berikut ini adalah beberapa dasar yang perlu diperhatikan jika ingin menjadi seorang pesulap:
    1.      The Golden Rules
    The golden rules dalam menjadi magician ada 3, Pertama; jangan pernah membuka rahasia trik Anda. Sekali Anda memberi tahu caranya, maka penonton Anda tidak akan “menghormati” Anda sebagai seseorang dengan kemampuan spesial. Kedua; jangan suka mengulang trik yang sama ke penonton yang sama. Ini hanya akan memberi kesempatan bagi penonton Anda memikirkan bagaimana Anda melakukan trik Anda. Ketiga; tahu kapan harus berhenti. Jangan biarkan penonton Anda merasa cukup melihat pertunjukan sulap yang berkepanjangan. Berhentilah disaat mereka sedang penasaran-penasarannya. Maka Anda akan selalu diingat sebagai seseorang yang menakjubkan.
    2.      Dress Up!
    Sulap menampilkan sesuatu yang tidak dapat dipercaya oleh penontonnya. Untuk itu, kita harus membuat penonton dan diri kita sendiri percaya pada sang pesulap. Dengan menghargai diri kita sebaik-baiknya dengan mengemas kostum pertunjukan kita sebaik mungkin, dalam 3 detik penonton akan menghargai kita terlebih dahulu. Dan sisanya, adalah pertunjukan yang sukses!
    Magician di Indonesia mungkin adalah contoh terbaik soal berpakaian!
    3.      Speak Up!
    Karena manusia berkomunikasi secara verbal (20%), intonasi (20%), dan non verbal (60%), maka untuk menyampaikan pesan terkuat bagi penonton, Anda harus mampu “berkomunikasi” tidak hanya dengan kata-kata dan intonasi, namun melalui bahasa tubuh juga. Latih bahasa tubuh anda sesuai dengan trik yang ada, maka trik sesederhana apapun akan lain hasilnya.
    Pesulap macam Deddy Corbuzier bisa melakukan pertunjukan selama 60 menit hanya dengan berbicara, dan selama 60 menit penonton selalu terpukau.
    4.      Never Stop Learning
    Memiliki 1000 trik bukan berarti Anda sudah cukup mendalami ilmu sulap. Pelajari apapun yang bisa menunjang pertunjukan Anda. Koreografi tari, public speaking, hipnotis, bernyanyi, apapun! Sesekali, pelajari juga ilmu-ilmu yang pada awalnya terdengar tidak relevan seperti biologi, teknologi, desain grafis, dll. Perdalam terus trik yang anda punya, baik dari sisi psikologi, historis, dan lainnya. Semakin Anda paham trik anda, semakin baik juga menyempurnakannya.
    Hingga saat ini, seorang master Romy Rafael masih terus belajar seni-seni lain, seperti juggling, mentalism, hingga bahasa asing!
    5.      The Mood
    Jika memungkinkan, ada faktor-faktor yang bisa Anda kontrol untuk meningkatkan performa pertunjukan Anda. Memainkan musik dan sound efect, tata cahaya, gaya dan tempo bicara, sentuhan pada penonton (jika memungkinkan), kontak mata, dan bahkan memakai parfum yang tepat pada saat pertunjukan. Jika penonton sudah percaya dan terbawa pada dunia Anda, maka keajaiban benar-benar akan terjadi.
    Bayangkan film Titanic tanpa lagu My Heart Will Go On?
    6.      Bukan 1000 digunakan 1, melainkan 1 digunakan 1000
    Jangan sombong dulu jika Anda bisa memainkan banyak trik, tapi yang nonton hanya orang-orang di rumah dan di kantor Anda. Jumlah trik yang banyak juga memberi Anda waktu lebih sedikit untuk mendalaminya satu persatu. Lebih baik memiliki sedikit trik yang benar-benar Anda kuasai, pahami filosof dibaliknya, dan presentasi yang sempurna. Ada 7 milyar penduduk dunia, dan ada 240 juta jiwa di Indonesia saja. Anda tidak akan pernah kehabisan audiens untuk mempertunjukan trik andalan anda.
    Omar Pasha telah memainkan trik yang sama turun temurun dari keluarganya sejak 1885 dengan 1 bentuk permainan (black art) saja.
    7.      Do What You Love, Love What You Do
    Ketika kita melakukan sesuatu yang kita cintai, maka tidak ada lagi masalah. Uang, ketenaran, atau apapun yang Anda butuhkan, akan datang dengan sendirinya. Dengan satu syarat: Do your best!
    Contoh paling klasik: Thomas Alva Edison yang melewati 2000 bola lampu gagal sebelum dia merevolusi kehidupan manusia selamanya.
    Sekali lagi, semua orang boleh memiliki idealisme sendiri akan bentuk seninya. Ada yang hanya peduli dengan skill melulu, atau hanya terfokus pada koleksi barang-barang sulap. Tapi seperti hal-nya film, sulap adalah seni untuk publik, untuk dibagikan dan menghibur sebanyak mungkin orang. Jadi, kenapa tidak memberikan yang terbaik?
    Sumber: Indonesian Magic Magazine SULAP 3rd edition
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Pengunjung